Hati-hati! Inilah Jenis Minyak yang Perlu Dihindari untuk Kesehatan Jantung Menurut dr Zaidul Akbar

Dicintai.com - Sesuai penjelasan dr Zaidul Akbar Kondisi yang melibatkan pembuluh darah, masalah struktural, dan pembekuan darah yang tidak normal merupakan tanda penyakit jantung.

Salah satu penyebab penyakit jantung adalah pola makan yang buruk ungkap dr Zaidul Akbar.

Dalam artikel ini dr Zaidul Akbar akan menjelaskan konsumsi minyak goreng yang tepat juga dapat membantu mencegah penyakit jantung.

Baca Juga: Inilah Kisah Tokoh Inspiratif Sayyidina Umar bin Khattab, Dikenal dengan Sosok Tegas dan Pemberani

Menurut dr Zaidul Akbar dalam video di kanal YouTube-nya yang berjudul "Penyakit Jantung Dari Makanan - dr Zaidul Akbar Official", penyebab umum sakit jantung adalah darah kental dan pembuluh darah yang tidak elastis.

"Penyebab orang sakit jantung berdasarkan pemahaman dan ilmu yang berkembang sekarang adalah darah yang kental dan pembuluh darah yang tidak elastis," kata dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Resep Es Pisang Ijo Segar dan Super Gampang, Cocok untuk Hidangan Takjil Buka Puasa Ramadhan 2023 di Rumah

Penyebab pembuluh darah yang tidak elastis dan darah kental adalah karena terdapat lemak berlebihan dan makanan yang mengandung radikal bebas.

"Penyebabnya apa? Ada lemak yang berlebihan dalam tubuh manusia, yang menyebabkan pembuluh darahnya tidak elastis.

Darah yang kental itu karena makanan-makanan yang mengandung radikal bebas," jelas dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Inilah Amalan Bulan Ramadhan yang Bisa Membuat Rumah Tangga Menjadi Lebih Harmonis Meski Ada Pasang Surut

Menurut dr. Zaidul Akbar, makanan yang digoreng dengan minyak yang tidak sehat seperti minyak sawit dapat menyebabkan penumpukan lemak trans yang berbahaya bagi jantung.

"Makanan yang digoreng dengan minyak yang tidak sehat, seperti minyak sawit, dapat menyebabkan penumpukan lemak trans dalam tubuh manusia.

Meskipun makanan tersebut tidak seharusnya dihindari sepenuhnya, mengonsumsinya terus-menerus akan berdampak buruk pada kesehatan," ungkap dr. Zaidul Akbar.