Parah! Viral Sepatu Bekas Program Daur Ulang Di Singapura, Malah Ditemukan di Toko Thrift di Jakarta Indonesia

Dicintai.com - Sebuah penyelidikan oleh Reuters menunjukkan bahwa program daur ulang sepatu yang diluncurkan oleh perusahaan kimia Amerika Dow bekerja sama dengan pemerintah Singapura diduga hanya dibesar-besarkan.

Proyek tersebut bertujuan untuk mendaur ulang 300.000 pasang sepatu olahraga bekas dan mengalihkannya dari tempat pembuangan sampah untuk membangun taman bermain dan trek lari baru di Singapura.

Dilansir Dicintai.com dari laman wordlofbuzz.com berikut ini hasil investigasi mengenai sepatu dari singapura ternyata ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Penyesalan Seorang Wanita Menikah dan Punya Anak Dengan Kakek 70 Tahun, Berakhir di Gubuk Tidak Dapat Warisan

Namun, dari 11 pasang sepatu yang dilacak oleh Reuters selama enam bulan, diduga tidak satupun diubah menjadi jalur olahraga atau taman anak-anak di Singapura seperti yang dijanjikan.

Sebaliknya, hampir semua sepatu tersebut diambil oleh Yok Impex, eksportir barang bekas Singapura, dan dijual di toko-toko pakaian bekas di Indonesia.

Sepatu-sepatu tersebut telah dipasang dengan Air Tag di dalam sol untuk kemudian berhasil dilacak dan ditemukan di toko sepatu bekas di Jakarta Indonesia.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bali yang Menawarkan Keindahan Alam, Cocok untuk Wisatawan yang Ingin Liburan

Meskipun sampelnya kecil, penyelidikan tersebut menunjukkan kelemahan dalam sistem daur ulang tersebut.

Pihak Dow kemudian memberikan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka sangat prihatin tentang laporan tersebut dan sedang menyelidiki masalah tersebut.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menjalankan program daur ulang ini dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.

Baca Juga: Simak dan Perhatikan! Ini 6 Tanda Seorang Pria Menyukai Wanita, Siapa Tahu Si Doi Ternyata Menyukaimu

Kelompok lingkungan juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam program-program daur ulang seperti ini.

Mereka mengatakan bahwa pemerintah dan perusahaan harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program-program tersebut berjalan sesuai dengan tujuannya dan bahwa bahan-bahan daur ulang yang dihasilkan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang dimaksud.