Inilah Kisah Tokoh Inspiratif Sayyidina Umar bin Khattab, Dikenal dengan Sosok Tegas dan Pemberani

Dicintai.com - Sayyidina Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi Khalifah kedua umat Islam setelah Abu Bakar Assidiq.

Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang tegas dan pemberani, bahkan tidak takut oleh apapun.

Ada sebuah riwayat yang menceritakan bagaimana Umar bin Khattab membentak malaikat Munkar dan Nakir ketika ditanyai di alam kubur.

Baca Juga: Resep Es Pisang Ijo Segar dan Super Gampang, Cocok untuk Hidangan Takjil Buka Puasa Ramadhan 2023 di Rumah

Ketika Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang penampilan menyeramkan dari kedua malaikat tersebut, Sayyidina Umar bin Khattab justru merespons dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana cara melawannya.

Ketika Sayyidina Umar bin Khattab meninggal dunia, putranya yang bernama Abdullah bermimpi bertemu dengannya.

Dalam mimpi itu, Abdullah menanyakan keadaan bapaknya di alam kubur. Umar bin Khattab menjawab bahwa ia telah didatangi oleh dua malaikat yang bertanya tentang Tuhan dan Nabi.

Baca Juga: Inilah Amalan Bulan Ramadhan yang Bisa Membuat Rumah Tangga Menjadi Lebih Harmonis Meski Ada Pasang Surut

Umar bin Khattab menjawab bahwa Tuhan adalah Allah dan Nabi adalah Muhammad.

Hal ini disebutkan dalam kitab Al-Hâwî lil Fatâwî oleh Imam Jalaludin As-Suyuthi yang merujuk pada riwayat dalam kitab Syarhur Risâlah karya Al-Jazuli.

Ketika Umar membalas pertanyaan dengan menanyakan kembali kepada kedua malaikat, mereka saling berpandangan dan berkata, "Ini Umar bin Khattab," lalu pergi meninggalkannya.

Baca Juga: Simak Ini Mungkin Dapat Menyelamatkan Nyawa Anda! Langkah-langkah Saat Terjadi Gempa Didalam dan Luar Bangunan

Namun, meskipun terkenal sebagai sosok yang tegas dan pemberani, Sayyidina Umar bin Khattab ternyata hanya bisa diam ketika dimarahi oleh istrinya.

Dalam kitab Uqud al-Lujjain, diceritakan bahwa salah satu sahabat Rasulullah SAW, yang diyakini sebagai Abu Dzar al-Ghifari, ingin menceraikan istrinya karena sering dimarahi.